daulatrakyat.com – RANS Nusantara FC berambisi mencuri poin saat melawan Persebaya Surabaya pada laga keempat pada lanjutan BRI Liga 1 2023/24.
Magenta Force, julukan RANS Nusantara FC, akan menjalani laga tandang ke markas Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (23/7).
Pelatih RANS FC, Eduardo Almeida, mempunyai kesan tersendiri terhadap Bajul Ijo.
Kendati akan bertandang, pelatih berkebangsaan Portugal itu mengusung misi mencuri poin di kandang Persebaya.
“Ya, Persebaya adalah tim yang sangat hebat dan akan bermain di kandang di depan suporter mereka. Adapun, mereka pada pertandingan terakhir menelan kekalahan, sehingga kami tahu bahwa mereka ingin mendapatkan poin maksimal,” kata Almeida dilansir dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru ( PT LIB ) Kamis, 20 Juli 2023.
“Di sisi lain, kami juga akan datang ke Surabaya dengan target yang sama untuk melakukan yang terbaik dan mencoba mendapatkan poin melawan tim yang hebat dan mencoba mendapatkan poin melawan tim yang hebat. Kami sedang berkembang dan saya harap kami bisa mendapat poin di Surabaya,” tambahnya.
Ada catatan menarik ketika RANS FC berjumpa Persebaya pada musim lalu. Mitsuru Maruoka dkk belum pernah kalah melawan Persebaya sebelumnya.
Momen pertama terjadi pada 15 September 2022 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo dengan RANS FC mencuri poin penuh dengan skor 2-1 atas Persebaya.
Sementara, pada pertemuan kedua di Stadion Pakansari, Bogor, Magenta Force dipaksa imbang 2-2 dari Bajul Ijo pada 28 Februari 2023.
Mengomentari catatan tersebut, Almeida menolak menganggap statistik tak terkalahkan RANS FC dari Persebaya sebagai keuntungan positif.
“Tidak, Persebaya adalah tim yang berbeda dari musim lalu yang mempunyai sedikit perubahan. Sementara RANS FC sebaliknya, RANS FC adalah tim yang benar-benar baru,” ungkap Almeida.
“Jadi ini adalah cerita yang berbeda, bahkan pada setiap pertandingan memiliki kisah yang berbeda.”katanya.
“Jadi, apa yang harus kami pikirkan adalah apa yang bisa kami lakukan pada laga berikutnya dan tidak memperhatikan situasi yang terjadi pada masa lalu,” jelasnya. (gibran)
