daulatrakyat.com – Relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Almisbat (Aliansi Masyatakat Sipil untuk Indonesia Hebat) dan ASJB (Alumni Sekolah Jakarta Bersatu), melakukan Bakti Sosial Program Pengatasan Stunting, sekaligus pengenal terhadap figur Ganjar.
Program bakti sosial relawan Ganjar ini dilakukan dalam bentuk pemberian makanan tambahan anak dan pemeriksaan kesehatan.
Kegiatan tersebut dilakukan bagi Bumil dan Ibu dan Balita.
Kegiatan tersebut dilakukan bagi Bumil (Ibu hamil), Ibu dengan anak balita yang tinggal di RT 6 RW 08 Kelurahan Pekayon-Pasar Rebo Jakarta Timur.
Dalam bakti sosial itu, ditemukan adanya 3 anak dibawah 3 tahun yang jelas diketahui stunting dan ada 8 anak yang bergejala stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Novi, salah seorang kader Pos Yandu Seruni 1.
“Ada 3 orang di garis merah (stunting) dan 8 orang garis kuning,” ujar Novi
Dr Yusuf Kristanto dari ASJB menjelaskan, bahwa stunting itu disebabkan oleh kondisi malnutrisi dan konsumsi air yang tak layak konsumsi.
Dan menurutnya masyarakat harus peduli dengan stunting, karena juga mempengaruhi tingkat intelegensia anak kedepannya.
“Gizi yang baik, bukan soal pertumbuhan badan saja, juga soal masa depan anak kedepannya,” ujar Dr Yusuf.
Terkait sosialisasi Ganjar dalam acara itu, secara terpisah Teddy Wibisana dari DPN Almisbat menjelaskan bahwa kampanye bukan sekadar hura-hura, sebaiknya memberikan manfaat bagi masyarakat. Manfaat itulah yang akan dilihat masyarakat.
“Image relawan yang baik akan menumbuhkan image yang baik dari masyarakat untuk capresnya. Kampanye negative itu masa lalu,” tandasnya.
Untuk diketahui, tahun 2022 angka stunting secara nasional sebesar 21.6%. Ini memang menurun dibandingkan tahun 2021 yang besarnya 24.4%, tetapi penurunan itu sangatlah tidak berarti, hanya 2.8% dari 24.4% atau kurang dari 10%.
Dan di Jakarta sendiri, dimana PDB nya terbesar dibanding propinsi lain (yang besarnya 1.953 triliun), masih ada 18.5% anak-anak yang mengalami stunting. (gibran)