daulatrakyat.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi perusahaan dari industri perbankan yang menduduki posisi tertinggi di antara bank lainnya, sedangkan dari seluruh industri BRI menempati peringkat 4. Sebagai bank terbesar di Indonesia, tercatat pendapatan BRI mencapai Rp208,1 triliun pada tahun 2022.
Hal itu dikemukakan oleh Fortune yang kembali merilis deretan perusahaan besar di Indonesia bertajuk Fortune Indonesia 100.
Peringkat tersebut berdasarkan 4 hal, diantaranya adalah nilai pendapatan, laba, asset, dan ekuitas perusahaan pada 2022.
Selain pendapatan, data yang direlease Fortune juga menampilkan laba BRI sepanjang 2022 sebesar Rp51,7 triliun, dengan aset mencapai Rp1.865 triliun, dan ekuitas mencapai Rp299,2 triliun.
Dari sisi kinerja harga saham, pada penutupan perdagangan Jum’at, 11 Agustus 2023 BBRI telah berada di level Rp5.650,- atau telah meningkat 14,37% apabila dibandingkan dengan penutupan harga tahun 2022 lalu. Dengan peningkatan tersebut, kapitalisasi pasar BRI menjadi Rp856,31 triliun.
Terkait dengan pemeringkatan tersebut, Hendra Soeprajitno selaku Editor-in-Chief Fortune Indonesia mengatakan, peringkat yang dipublikasikan tersebut merupakan hasil kurasi tim Fortune Indonesia atas laporan keuangan tahun fiskal 2022 dari ratusan perusahaan terbuka dan tertutup.
“Bertepatan di usianya yang kedua, Fortune Indonesia kembali merilis daftar Fortune Indonesia 100 untuk ketiga kalinya. Metodologi yang digunakan bersifat pasti dan terukur,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, 9 Agustus 2023.
Apresiasi Dirut
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa, pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi atas penghargaan yang disematkan kepada BRI.
“Hal ini tak terlepas dari kinerja seluruh Insan BRILian. Keberhasilan ini menjadi pelecut semangat bagi BRI untuk berkontribusi optimal dan menciptakan hasil yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Selama ini, BRI sudah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif, termasuk dengan kinerja keuangan yang dibukukan BRI disepanjang tahun 2022.
Pertama, selective growth di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.
Selain itu BRI juga menjalankan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.
Selanjutnya BRI berfokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah dengan pertimbangan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah.
Untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus juga pada pinjaman dengan yield yang tinggi yakni segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).
Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI akan terus fokus di segmen UMKM, utamanya mikro dan ultra mikro.
Menggunakan cara-cara yang efisien, perseroan yakin value yang diciptakan mampu berputar semakin besar dan menghasilkan value creation kepada seluruh stakeholders.***