Menu

Mode Gelap

Hot News · 31 Aug 2023 19:07 WIB ·

BRI Finance Tekan NPF di Bawah 2 Persen


					BRI Finance Tekan NPF di Bawah 2 Persen Perbesar

daulatrakyat.com–  PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menyiapkan mitigasi risiko yang matang. Salah satunya dengan menekan NPF di bawah 2 persen.

BRI Finance menerapkan strategi mitigasi risiko yang matang dan perseroan optimistis dapat menjaga kualitas pembiayaan dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) di bawah 2 persen tahun ini.

Pelaksana Tugas Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana mengatakan dalam menekan NPF, perusahaan menerapkan manajemen risiko melalui dua pendekatan. Yakni proses bisnis dan risk scoring system.

Dengan berbagai upaya yang ditempuh melalui dua pendekatan tersebut, pihaknya optimistis dapat menjaga kualitas pembiayaan dengan NPF lebih rendah. Hal ini dibandingkan dengan saat pandemi Covid-19.

“BRI Finance memproyeksikan NPF tetap di bawah 2 persen pada akhir tahun 2023,” ujar Ari.

Ia menjelaskan pendekatan proses bisnis ditempuh perseroan melalui pengendalian internal terhadap setiap aktivitas perusahaan. Yakni dengan menggunakan kebijakan dan prosedur sebagai pedoman setiap unit kerja dalam menjalankan kegiatan operasional.

Terapkan Pembiayaan Sehat

Ari juga menjelaskan, dalam kebijakan tersebut, BRI Finance menerapkan proses pembiayaan yang sehat. Meliputi perencanaan sasaran pasar dan kriteria risiko yang dapat diterima sebagai panduan pre-screening calon debitur.

“Selanjutnya, wajib dilakukan penggalian informasi calon debitur yang memadai untuk setiap permohonan pembiayaan,” imbuhnya.

Kemudian kata Ari, dilakukan analisis yang memadai untuk memastikan kelayakan calon debitur sebelum diberikan keputusan layak atau tidaknya diberikan pembiayaan.

Sedangkan pendekatan Risk Scoring System merupakan kuantifikasi dari faktor-faktor karakteristik calon debitur yang dapat menyebabkan debitur menunggak. Pendekatan ini untuk menilai profil calon debitur secara individual.

Infrastruktur yang digunakan dalam pendekatan ini adalah Credit Risk Scoring (CRS) yang telah diimplementasikan dalam proses bisnis BRI Finance secara digital.

Pendekatan manajemen risiko ini, menurut Ari secara konsisten diperkuat dan diinternalisasi ke seluruh jajaran bisnis dan support sebagai guidance proses pembiayaan BRI Finance yang harus dipatuhi.

“Agar upaya ini tidak mengganggu pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, BRI Finance memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif. Secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko,” jelasnya.

Dengan demikian kata Ari, kegiatan usaha BRI Finance terarah dan terkendali pada batasan risiko yang diterima dengan tujuan pertumbuhan bisnis tidak terganggu.

Tak hanya itu dalam memberikan pembiayaan, BRI Finance juga telah memiliki Financing Portfolio Guideline (FPG).

Pedoman ini digunakan tenaga pemasar dan analis perseroan untuk melihat tingkat risiko calon debitur berdasarkan sektor ekonomi atau industri.

Hal tersebut dilakukan agar pembiayaan yang diajukan dan kemudian disetujui, memiliki risiko yang masih dapat diterima perusahaan. Guidance tersebut dibuat dengan spesifik sesuai dengan karakteristik segmen bisnis tertentu agar lebih mudah diimplementasikan oleh jajaran bisnis secara objektif dan akurat.

Pengawasan dan Implementasi

Sementara itu di tataran pengawasan terhadap implementasi strategi mitigasi risiko, perseroan secara konsisten menerapkan pilar Manajemen Risiko. Hal itu meliputi pengawasan aktif direksi dan dewan komisaris.

Lalu kecukupan kebijakan dan prosedur serta penetapan limit, proses manajemen risiko dan sistem informasi manajemen risiko, serta penguatan sistem pengendalian internal.

Tak hanya itu, pengawasan dilakukan juga melalui penguatan pemimpin unit kerja sebagai risk leader. Upaya ini untuk memastikan setiap pekerja di dalam menjalankan aktivitas perusahaan akan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

“Selain penguatan terhadap pemimpin unit kerja, pengawasan juga dilakukan melalui monitoring portofolio dan performance setiap unit kerja secara rutin. Sehingga dapat memantau risiko, melakukan upaya mitigasi risiko dan rencana tindaklanjut perbaikan,” tegasnya.

Dengan pengawasan dan implementasi yang baik dan terukur, BRI Finance semakin siap dalam menghadapi pasar serta tantangannya pada masa pemulihan pascapandemi. Untuk menjaga kualitas pembiayaan, perseroan terus menerus berupaya meningkatkan produktivitas dan melakukan penguatan, baik terhadap Risk Management maupun AR Management.

Ari menyebut upaya ini dilakukan melalui ekspansi bisnis secara selektif, melakukan penguatan fungsi collection. Kemudian fungsi asset management, monitoring restrukturisasi dan tindakan lainnya untuk menjaga kualitas pembiayaan dan mengoptimalkan recovery.***

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM

20 January 2025 - 20:54 WIB

Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM

Kisah Petani di Merauke yang Produktivitasnya Semakin Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

20 January 2025 - 14:43 WIB

Kisah Petani di Merauke yang Produktivitasnya Semakin Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

Terbesar di Indonesia, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta

19 January 2025 - 09:55 WIB

Terbesar di Indonesia, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta

Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN

18 January 2025 - 13:58 WIB

Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

18 January 2025 - 13:54 WIB

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun Ke Negara

16 January 2025 - 22:20 WIB

Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun Ke Negara
Trending di Hot News