daulatrakyat.com – Gugatan soal batas usia Capres-Cawapres terus jadi polemik di tahun politik ini, ada yang mendukung ada yang tidak.
Beberapa politisi dari Partai Gerindra mendukung usulan pengurangan batas usia Capres-Cawapres.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berpendapat pemimpin yang ideal tidak hanya dinilai dari usia.
Namun dari tekad dan kemampuan mereka.
Senada, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menambahkan bahwa penduduk usia produktif berperan penting dalam pembangunan nasional dan dapat mencalonkan diri sebagai Capres-Cawapres.
Ia juga merujuk pada banyak negara di dunia yang memberikan kesempatan bagi penduduk muda untuk menjadi calon presiden.
“Penduduk usia produktif dapat berperan serta dalam pembangunan nasional, di antaranya untuk mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres,” kata Habiburokhman dalam sidang uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Selasa (1/8/2023).
Kubu Kontra Batas Usia Capres-cawapres Curiga Demi Kepentingan Gibran
Sebaliknya, beberapa politisi mencurigai bahwa usulan pengurangan usia Capres-Cawapres bertujuan untuk memuluskan jalannya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, untuk maju sebagai Cawapres.
Denny Indrayana, pakar hukum tata negara, dan Andi Mallarangeng, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, termasuk di antara mereka yang mencurigai motif politik di balik gugatan tersebut.
Gibran Merespons Tudingan Terkait Gugatan Usia Capres-Cawapres
Gibran sendiri telah memberikan respons terhadap tudingan terkait gugatan usia Capres-Cawapres yang mencatut namanya.
Ia meminta agar para politisi dan masyarakat berhenti mengaitkan berbagai isu dengan dirinya, dan menyatakan bahwa ia tidak mengikuti berita tentang gugatan tersebut.
“Saya tidak mengikuti berita itu (gugatan MK). Lebih pas pertanyaan itu ditujukan pada yang menggugat. Kemungkinan yang kepengin (maju cawapres) itu yang menggugat. Ojo kabeh dicurigai aku (jangan semua mencurigai saya),” ucap Gibran, Kamis, (3/8/2023).***
