daulatrakyat.com – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PPP, Elly Rachmat Yasin, yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat V/kabupaten Bogor, telah memainkan peran kunci dalam pengawasan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) untuk mendukung upaya membangun semangat ekspor guna meningkatkan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan bersama BP Batam, Elly Rachmat Yasin bersama Badan Pengusahaan Batam melakukan sosialisasi dengan tema tersebut di Jonggol pada tanggal 19 Oktober 2023.
Mengawasi Kebijakan BP Batam untuk Pembangunan Batam
Sebagai anggota Komisi VI DPR RI, Elly Rachmat Yasin memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi kebijakan-kebijakan BP Batam dalam menjalankan amanat Undang-undang dalam pengembangan Pulau Batam, yang merupakan kawasan industri penting di provinsi Kepulauan Riau, Sumatera.
Pulau Batam terletak di antara negara Singapura dan Malaysia, menjadikannya posisi strategis di jalur lalu lintas perdagangan internasional, khususnya Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan internasional tersibuk kedua setelah Inggris.
Mendorong Pertumbuhan Batam sebagai Pelabuhan Bebas dan Zona Perdagangan Bebas
Dalam rangka memanfaatkan posisi strategis Batam, Elly Rachmat Yasin dan BP Batam mendukung upaya untuk terus mendorong Batam berkembang sebagai Pelabuhan Bebas dan zona Perdagangan Bebas.
“Pembangunan infrastruktur di kawasan ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan di kancah dunia. Dengan banyaknya lalu lintas barang yang melalui Batam, hal ini juga berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian,’ ujarnya.
Peran Vital Selat Malaka dalam Perdagangan Internasional
Selain itu, kata dia, Selat Malaka adalah jalur perdagangan internasional yang sangat penting, di mana sekitar 40% dari jalur laut dunia melewati perairan Indonesia, termasuk Selat Malaka.
Oleh karena itu, mendukung pertumbuhan dan perkembangan Batam sebagai pusat perdagangan internasional adalah langkah yang sangat penting.
Pelabuhan Batam dan Tanjung Priok sebagai Alternatif Bagi Eksportir Indonesia
Sebelumnya, eksportir asal Indonesia cenderung mengirimkan barang mereka ke luar negeri melalui pelabuhan di Malaysia dan Singapura.
Namun, saat ini pelabuhan di Batam, bersama dengan Tanjung Priok (JICT) Jakarta, telah siap menampung kapal-kapal besar yang melayani ekspor dan impor, memberikan alternatif yang lebih baik bagi eksportir Indonesia.
Mendorong Pertemuan Produsen dengan Konsumen Potensial
Pada tahun 2019, pemerintah daerah Kabupaten Bogor, di masa bupati Ade Yasin, telah menggelar kegiatan di Batam yang didesain untuk mempertemukan langsung produsen dengan konsumen potensial dari luar negeri, khususnya produk UMKM asal Bogor.
Dengan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta, kata dia, upaya untuk membangun semangat ekspor dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan Batam sebagai pusat perdagangan internasional terus berlanjut.
“Selat Malaka dan posisi strategis Batam yang strategis menjadi latar belakang penting dalam upaya ini,” pungkasnya.***
(Gibran)
