daulatrakyat.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan pemecatan Nusron Wahid dari jabatan Ketua PBNU, bersama dengan beberapa pengurus lainnya, sebagai bagian dari pergantian kepengurusan antarwaktu.
Surat Keputusan PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 menjadi dasar resmi pemberhentian, menetapkan KH Ubaidillah Ruhiat sebagai Rais Syuriyah dan Prof Rumadi sebagai Ketua PBNU untuk sisa masa khidmah 2022-2027.
Alasan Pemberhentian
Gus Fahrur, Ketua PBNU, menjelaskan bahwa pemberhentian Nusron Wahid dan Nasyirul Falah Amru terkait dengan penertiban rangkap jabatan di partai politik, bukan kaitannya dengan Pilpres 2024.
“Ini memang sudah ada aturan sejak lama. Bentuk komitmen khittah NU sebagai ormas keagamaan dan dakwah,” ujarnya.
Keputusan memberhentikan Nusron dan Gus Falah, menurut Gus Fahrur, merupakan sikap tegas bahwa PBNU berada di tengah bersama umat.
“Ya. Agar pimpinan NU tidak terikat dengan partai politik manapun,” imbuhnya.
Respons Nusron
Nusron Wahid merespons pemberhentian tersebut dengan tunduk pada keputusan para kiai, menyatakan kesiapannya untuk terus berkontribusi di PBNU tanpa mengharapkan jabatan tertentu.
Nusron mengatakan, jika diberi amanah, dia akan menjalankannya dengan baik. Dia menyebutkan siap ditugaskan dengan posisi apapun oleh pemimpin di PBNU.
“Pokoknya kalau kita dikasih amanah kita jalankan alhamdulillah, kalau nggak ada amanah alhamdulillah. Ditugaskan apa pun kita siap sebagai warga NU, mengabdi,” tutur Nusron.
“Tetap, akan berkontribusi terus (di PBNU),” sambungnya.***