Menu

Mode Gelap

Hot News · 9 Mar 2024 18:11 WIB ·

Pilot dan Kopilot Ketiduran, Pesawat Batik Air Nyasar


					Pilot dan Kopilot Ketiduran, Pesawat Batik Air Nyasar Perbesar

daulatrakyat.com – Pilot dan kopilot pesawat Batik Air ternyata ketiduran hingga pesawatnya nyasar.

Hal itu diungkapkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT bahwa insiden pilot dan kopilot maskapai Batik Air tidur dalam penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara ke Jakarta.

Hal ini pun dilaporkan dalam Laporan Investigasi Penerbangan dalam situs resmi KNKT, Jumat (8/3/2024). 

KNKT menyampaikan bahwa pesawat yang dimaksud adalah Batik Air, jenis Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV.

Dokumen penyelidikan itu ditandatangani oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono pada akhir Februari 2024.

Dalam situs KNKT itu dijelaskan, bahwa peristiwa ini terjadi pada 25 Januari 2024.

Pesawat Batik Air itu terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Bandara Halu Oleo di Kendari, kemudian kembali lagi ke Soetta.

Diketahui bahwa pesawat berangkat dari Jakarta ke Kendari pukul 03.14 WIB. Selama penerbangan, pilot mempersilakan kopilot untuk istirahat dulu. 

Hal ini karena sang kopilot mengatakan bahwa dia tidak mendapatkan cukup istirahat.

“Penerbangan pertama dari Jakarta dijadwalkan berangkat pada 02.55 WIB, dan awak pesawat diharuskan masuk untuk bertugas pada pukul 01.25 WIB. Selama persiapan penerbangan, orang kedua yang memimpin memberitahu pilot yang bertugas bahwa dia tidak beristirahat dengan cukup,” dikutip dari laporan tersebut pada Jumat (8/3/2024).

Pada penerbangan ke Kendari, kapten pilot menyarankan kopilotnya untuk tidur, karena melihatnya kekurangan istirahat.

Kopilot tersebut pun tidur di kokpit sekitar 30 menit, penerbangan dan pendaratan di Kendari berlangsung lancar.

Bahkan dalam proses transisi, kedua pilot memakan mie instan di dalam kokpit sembari beristirahat. 

Setelah itu, persiapan dan proses terbang kembali ke Jakarta berjalan, pesawat dengan nomor penerbangan BTK6723 pun lepas landas.

Sekitar 30 menit kemudian setelah pesawat lepas landas, kapten pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat. 

Kopilot lalu mengambil alih tugas sebagai pilot monitor, sembari menjadi pilot yang menerbangkan pesawat.

Setelah itu penerbangan berjalan lancar, ada komunikasi antara pilot dan pemandu lalu lintas udara. 

Namun tiba-tiba pemandu lalu lintas udara tak mendapat respons lagi dari copilot tersebut.

“Pada pukul 02.11 atau 28 menit setelah transmisi terakhir yang direkam dari kopilot, kapten pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar,” tulis laporan itu lagi.

Kapten pilot kemudian melihat kopilot tidur dan membangunkannya. Setelah itu, pesawat kembali ke jalur normalnya dan mendarat dengan selamat.

Meskipun tidak menyebutkan nama pilot-pilot tersebut, KNKT menyebut warga negara Indonesia berusia 32 dan 28 tahun.

Batik Air pun didesak membuat prosedur rinci untuk pemeriksaan kokpit secara benar dan teratur, serta memastikan pilot dan awak kabin beristirahat dengan cukup sebelum melakukan penerbangan.(suara.com)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM

20 January 2025 - 20:54 WIB

Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM

Kisah Petani di Merauke yang Produktivitasnya Semakin Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

20 January 2025 - 14:43 WIB

Kisah Petani di Merauke yang Produktivitasnya Semakin Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

Terbesar di Indonesia, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta

19 January 2025 - 09:55 WIB

Terbesar di Indonesia, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta

Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN

18 January 2025 - 13:58 WIB

Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

18 January 2025 - 13:54 WIB

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun Ke Negara

16 January 2025 - 22:20 WIB

Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun Ke Negara
Trending di Hot News