daulatrakyat.com – Ketua DPRD Kabupaten Bogor sementara Rudy Susmanto beberkan program 100 hari kedepan DPRD Kabupaten Bogor periode 2024-2029.
Hal tersebut diungkapkan langsung dalam diskusi bersama Rektor ITB Vinus Bogor Zaedi Basiturrozak, Rektor IUQI Bogor Saiful Falah dan Rektor Institut Tazkia Ardhariksa Zukhruf, pada Kamis 5 September 2024.
Menurutnya, dalam 100 hari ke depan DPRD Kabupaten Bogor tentunya dipimpin langsung oleh pimpinan sementara, hanya ada ketua sementara dan wakil ketua sementara.
“Insya allah satu minggu lagi kita setelah menetapkan alat pelengkapan DPRD, maka DPRD periode 2024/2029 dapat bekerja optimal dan maksimal bagi masyarakat,” kata Rudy Susmanto.
Kemudian, untuk batasan anggaran nantinya untuk hasil kajian sebagai landasan kita untuk mengetahui sebuah kebijakan.
“Jadi, kebijakan apapun yang dibuat tentu melalui tahapan² kajian terlebih dahulu, jangan inginnya pemangku kebijakan tapi sesuai dengan kajian dari para akademisi, kelompok² masyarakat yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Rudy menjelaskan, fungsi dan tugas DPRD dan executive kita walaupun mitra sejajar tapi punya tugas pokok dan fungsi masing² selama untuk kepentingan masyarakat pasti DPRD akan tetap memberikan saran kritik dan masukkan terhadap pemerintah daerah.
Sementara itu, Ketua Visi Nusantara (Vinus) Yusfitriadi mengatakan bahwa, para akademisi merupakan unsur yang penting dalam mengawal kebijakan pemerintah.
Menurutnya, saat ini berada di tengah kondisi kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berpotensi memecah konsentrasi anggota DPRD, khususnya Rudy Susmanto.
“Jadi kenapa 100 hari kerja DPRD harus dikawal? karena saat ini ada pada momentum pilkada. Karena sangat berpotensi juga anggota DPRD yang baru dilantik langsung mengawal kandidat calon yang berkontestasi di Pilkada dari partainya masing-masing. Sementara mereka sudah jadi wakil rakyat,” ujar Yusfitriadi.
Yusfitriadi mengatakan, dari jumlah 55 anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2024-2029 yang baru dilantik, sekitar 28 di antaranya merupakan orang baru.
Lebih lanjut, kata Yusfitriadi pada kondisi ini DPRD Kabupaten Bogor harus segera melakukan aksi. Memberikan peluang agar bisa menjadi wakil rakyat yang aspiratif.
“Performa awal (anggota DPRD) itulah harus digenjot, harus mampu mengembalikan kepercayaan publik. Karena satu periode pemerintahan di Kabupaten Bogor tidak itu menghadirkan leadership, sehingga banyak masalah,” ungkapnya.***
Albin Pandita