Menu

Mode Gelap

Hankam · 31 Oct 2024 12:43 WIB ·

Apa Kabar Masa Depan Tambang Rakyat di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran?


					Apa Kabar Masa Depan Tambang Rakyat di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran? Perbesar

daulatrakyat.com – Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) adalah organisasinya penambang rakyat Indonesia yang selama ini masih belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Dengan jumlah total penambang lebih dari 4 juta orang, APRI akan terus berjuang agar pemerintah Indonesia, khususnya saat ini pemerintah Prabowo-Gibran lebih serius memberi perhatian kepada penambang rakyat Indonesia.

Hari Rabu, 30 Oktober 2024, APRI menyelenggarakan focus group discussion (FGD) untuk mendapatkan jawaban dari:
Bagaimana mengatasi hambatan optimalisasi potensi tambang rakyat sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional; dan
Percepatan program formalisasi dan hilirisasi tambang rakyat untuk percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

FGD dihadiri oleh narasumber dari perwakilan Dirjen Minerba Kementerian ESDM (melalui zoom), dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, dari Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN), dan dari DPP APRI.

Dari APRI dipaparkan bahwa potensi tambang rakyat sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional tergambar dari jumlah penambang lebih dari 4 juta orang. Kegiatan tambang rakyat yang juga berdampak kepada sekitar 30 juta masyarakat Indonesia.

Dampak langsung dari kegiatan tambang rakyat antara lain dirasakan oleh penambang, tukang pikul, ojek tambang, bengkel-bengkel dan warung-warung disekitar tambang, serta para anggota keluarga penambang yang rata-rata 2-3 orang dalam satu keluarga.

Sedangkan dampak tidak langsungnya adalah peningkatan belanja ribuan penambang di pasar lokal, baik kebutuhan sembako, alat-alat tambang dan pengolahan, motor, genset, para tukang yang bekerja membangun rumah para penambang, toko-toko bangunan, tempat-tempat rekreasi/wisata, kuliner, dan lainnya.

Dari kegiatan FGD ini masih terlihat ada perbedaan persepsi, di mana pemerintah memandang penambang rakyat kebanyakan tidak berizin alias dianggap ilegal.

Sehingga urusannya adalah penegakan hukum. Itulah sebabnya banyak penambang yang masuk penjara. Sementara dari sisi penambang rakyat menganggap pemerintah tidak sungguh-sungguh menginginkan agar tambang rakyat menjadi legal, sehingga tambang rakyat selalu menjadi ‘ATM’ para oknum, yaitu dengan cara menciptakan regulasi perizinan tambang rakyat yang berbelit-belit, mahal, lama, dan tidak dapat diimplementasikan.

Pengakuan Rakyat Penambang

Perwakilan penambang rakyat dari Tasikmalaya menceritakan bahwa sudah lebih dari empat tahun berupaya mendapatkan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) dengan menghabiskan dana sekitar Rp1 miliar, tapi sampai sekarang belum jelas apakah IPR akan bisa keluar atau tidak. Selalu ada perubahan regulasi yang menambah syarat dokumen ini itu, yang sangat sulit, mahal, dan makan waktu untuk mendapatkannya.

Perwakilan penambang timah rakyat dari Belitung Timur juga menceritakan upayanya yang sampai harus sering demo ke Bupati, Gubernur, atau DPRD dalam memperjuangkan legalitas. Bahkan pernah unjuk rasa ke DPR RI, hanya untuk mendesak agar salah satu dokumen yang diperlukan sebagai syarat pengajuan IPR bisa disediakan oleh pemerintah. Namun nasibnya sama dengan penambang dari Tasikmalaya. Entah kapan IPR akan bisa keluar atau ujungnya tidak disetujui.

Diharapkan dengan adanya FGD kemarin, perbedaan persepsi dari pemerintah dan penambang rakyat dapat diselaraskan, sehingga proses pengurusan IPR dapat dipercepat.

Faktanya perut masyarakat miskin tidak bisa menunggu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk diisi. Regulasi pemerintah seharusnya membantu rakyat menjadi mudah untuk berusaha dan bekerja, bukan sebaliknya.

Masih banyak PR yang harus diselesaikan baik oleh pemerintah maupun oleh penambang rakyat, untuk menuju formalisasi tambang rakyat yang jelas, simple, dan tidak mahal. Karena program hilirisasi sudah menunggu. Ada banyak produk hilir yang bisa dibuat oleh penambang rakyat Indonesia yang siap dikembangkan untuk meningkatnya nilai tambah produk tambang rakyat.

APRI akan terus mendorong agar semua hambatan agar tambang rakyat segera menjadi legal, penambang rakyat juga terlibat aktif dalam program hilirisasi, sehingga sektor tambang rakyat di Indonesia dapat memberikan kontribusi dalam percepatan pengentasan kemiskinan untuk sekitar lima juta Kepala Keluarga (KK) di Indonesia.

APRI akan menyampaikan berbagai hambatan dan masalah secara terperinci kepada pemerintah, agar pemerintah dapat melakukan pengkajian, perbaikan, dan perubahan yang diperlukan untuk mempercepat program formalisasi dan hilirisasi tambang rakyat.

Demikian penjelasan umum dari Ketua Umum DPP APRI, Ir Gatot Sugiharto dan Ketua Panitia FGD, sekaligus Sekjen DPP APRI, Budi Riyadi ST., setelah pelaksanaan FGD di Hotel Salak, Kota Bogor, pada Rabu, 30 Oktober 2024.***

Acep Mulyana

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

BRI Microfinance Outlook 2025: Dukung Inisiatif Pemberdayaan BRI, Chief Economist ADB Soroti Pentingnya Digitalisasi UMKM

4 February 2025 - 13:51 WIB

BRI Microfinance Outlook 2025: Peraih Nobel Ekonomi Paul Romer sebut UMKM Butuh Ekosistem Kuat, Sejalan Dengan Inisiatif BRI

4 February 2025 - 13:48 WIB

Dimanakita.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekosistem UMKM melalui berbagai inisiatif strategis. Peraih Nobel Ekonomi Paul Romer dalam gelaran BRI Microfinance Outlook 2025 yang berlangsung di Nusantara Hall ICE BSD (30/1) menyoroti tantangan yang dihadapi UMKM dalam meningkatkan skala dan integrasi dengan ekonomi yang lebih luas. Ia menekankan bahwa keberhasilan UMKM sangat dipengaruhi oleh bagaimana UMKM dapat tumbuh dalam ekosistem yang memungkinkan skala usaha meningkat dan integrasi dengan sektor ekonomi lainnya terjadi secara efektif. Menurut Romer, tantangan utama dalam kebijakan terkait UMKM adalah kecenderungan untuk terlalu berfokus pada bantuan keuangan tanpa mempertimbangkan skala usaha dan integrasi ekonomi. “Jika ingin serius membantu banyak usaha kecil berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang lebih besar di Indonesia, maka yang terbaik yang bisa dilakukan adalah menciptakan tempat-tempat di mana usaha kecil ini dapat berkembang dan berhasil,” ujarnya. BRI memiliki inisiatif strategis dalam membangun ekosistem ekonomi desa melalui program unggulan Desa BRILiaN. Program ini berfungsi sebagai inkubasi yang berfokus pada pengembangan desa melalui empat pilar utama: penguatan BUMDes, digitalisasi, inovasi, dan keberlanjutan. Hingga akhir tahun 2024, BRI telah membina 4.327 desa BRILiaN di seluruh Indonesia, meningkat signifikan dibandingkan 3.178 desa pada tahun sebelumnya. Desa BRILiaN merupakan wujud komitmen BRI sebagai agent of development yang terus mendukung upaya pemberdayaan desa di seluruh Indonesia. Program menjadi salah satu bagian dari integrasi aktivitas pemberdayaan seperti hyperlocal ecosystem yang akan membentuk suatu ekosistem konsolidasi mikro. Dalam program ini, dilakukan pula penguatan ekosistem ekonomi desa yang didukung dengan program penguatan kelompok-kelompok (Klaster) usaha mikro melalui Klasterkuhidupku. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro melalui pelatihan usaha serta pemberian bantuan sarana dan prasarana yang diberikan secara selektif. Dengan inisiatif ini, UMKM diharapkan dapat berkembang lebih cepat dan memiliki daya saing di tingkat lokal maupun nasional. Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI fokus kepada bisnis UMKM dan konsisten menumbuhkembangkan dan memberdayakan UMKM. Komitmen tersebut kami wujudkan antara lain melaui penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp 1.106 triliun atau 82 persen dari total Kredit BRI yang sebesar Rp. 1.353 Triliun per September 2024. Sunarso juga mengungkapkan bahwa integrasi pelayanan kepada Ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro BRI, telah memperluas layanan kepada UMKM secara keseluruhan, sehingga saat ini telah menyalurkan kredit kepada total 50 juta nasabah UMKM, termasuk di dalamnya 36 juta nasabah Ultra mikro. “Hasil riset BRI menunjukkan bahwa pemberdayaan UMKM tidak hanya melalui penyaluran kredit, tetapi membutuhkan pendampingan dan edukasi untuk menabung. Saat ini, BRI telah melayani lebih dari 180 juta rekening tabungan nasabah UMKM”, ungkapnya. Sunarso pun menjabarkan berbagai Program Pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan oleh BRI yang diantaranya adalah sebagai berikut: AgenBRILink Inisiatif BRI untuk sharing economic, melibatkan warung kelontong yang menjalankan fungsi perbankan dengan digitalisasi bisnis proses. Saat ini jumlah AgenBRILink telah mencapai 1,06 juta agen, dengan volume transaksi mencapai Rp1.589 Triliun Desa BRILiaN Merupakan program pengembangan ekonomi desa sesuai potensi spesifiknya (desa wisata, desa kerajinan, desa pertanian, dll.), saat ini jumlah Desa Brilian yang diberdayakan BRI telah mencapai 4.327 Desa. PARI Integrated Commodity Platform yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekosistem berdasarkan komoditas. Saat ini telah terdapat 85.298 user PARI. Klasterku Hidupku Program pemberdayaan berdasarkan kesamaan usaha dalam klaster/kelompok usaha. Saat ini jumlah klaster usaha yang diberdayakan BRI telah mencapai 33.804. LinkUMKM Merupakan Platform Online yang bertujuan membawa UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu, dan saat ini telah digunakan 8,9 juta user LinkUMKM. Rumah BUMN Wadah bagi kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan UMKM. Saat ini BRI telah memiliki 54 rumah BUMN yang tersebar diseluruh Indonesia.***

Ijazah Ditahan, Masa Depan Dipertaruhkan, Cici Cempaka Soroti Masalah Pendidikan di Bogor

4 February 2025 - 13:40 WIB

Ijazah Ditahan, Masa Depan Dipertaruhkan, Cici Cempaka Soroti Masalah Pendidikan di Bogor

Satset! Walikota Bogor Dedie A Rachim Kunjungi Wamen LH Minta Dukungan Pengelolaan Sampah

14 January 2025 - 23:38 WIB

Walikota Bogor Dedie A Rachim Kunjungi Wamen LH Minta Dukungan Pengelolaan Sampah

Wamendagri Bima Arya Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Bogor

6 January 2025 - 17:37 WIB

Wamendagri Bima Arya Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Bogor

Drama Perampokan di Bogor, Penghuni Disekap Pajero Digondol

27 December 2024 - 16:14 WIB

Drama Perampokan di Bogor, Penghuni Disekap Pajero Digondol
Trending di Hankam